Nyamuk
Wolbachia Lumpuhkan Virus DBD
Tahukah
Anda, jika penyakit demam berdarah akibat virus Dengue (DBD) setiap tahunnya
mengalami peningkatan? Di Indonesia yang termasuk salah satu negara tropis
terus menerus meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyakit yang disebarkan
oleh nyamuk Aedes
Aegypti yang menularkan virus Dengue. Pola pemberantasan dengan teknik fogging (pengasapan) dinilai tidak lagi
efektif. Slogan 3M yang digulirkan pemerintah kepada masyarakat puluhan tahun
silam tetap dilakukan namun karena faktor perubahan iklim global saat ini
menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah korban DBD termasuk korban
nyawa manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan di
bidang kesehatan menjadi salah satu jalan keluar untuk mengurangi angka korban
akibat penyakit DBD. Melalui penelitian yang intensif dan kerja keras para
ilmuwan telah ditemukan bakteri Wolbachia
yaitu
suatu bakteri yang terdapat pada sel tubuh serangga seperti ngengat, lalat
buah, kumbang hingga nyamuk.
Namun, bakteri tersebut tidak ada pada nyamuk
Aedes Aegypti sebagai vektor yang
menularkan virus Dengue. Nyamuk Aedes Aegypti berbakteri Wolbachia adalah protagonis
untuk melawan nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi aktor penyebab demam
berdarah.
Bakteri wolbachia ini setelah
diteliti dapat menekan replikasi virus Dengue karena bakteri tersebut mampu
berkompetisi dengan virus saat merebut makanan di sel tubuh nyamuk. Bakteri
juga diketahui tidak bisa ditularkan ke manusia oleh nyamuk.
Caranya
adalah mereka (nyamuk Aedes Aegypti berbakteri Wolbachia) akan disebar untuk
menjalankan misi kawin dengan nyamuk Aedes Aegypti dan memberi keturunan
barisan nyamuk Aedes Aegypti yang sudah terpapar bakteri Wolbachia. Dengan demikian
populasi nyamuk Aedes Aegypti akan terus menurun.
Nyamuk ber-Wolbachia juga dapat menghambat perkembangan
virus Zika dan Chikungunya. Salah satu alasannya adalah virus-virus tersebut
masih satu keluarga, yakni Flavavirus. Selain itu, mungkin juga karena
virus-virus tersebut berada dalam nyamuk yang sama.
Profesor
Adi Utarini, salah satu peneliti utama Eliminate
Dengue Program (EDP) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menjelaskan bahwa
selain Indonesia, negara-negara yang juga melakukan penelitian terhadap bakteri
Wolbachia adalah Australia, Brasil, dan Vietnam. Pemberantasan demam berdarah dengan cara
ini telah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2016. (dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment