Tuesday, 9 May 2017

ALERGY



ALERGI




            Binatang lucu ini memang luar biasa bila dielus-elus bulunya. Apakah Anda seorang penggemar binatang kucing atau anjing? Tetapi Anda perlu waspada memelihara binatang berbulu lebat seperti kucing atau anjing jika sering batuk-batuk atau bersin-bersin dan hidung Anda mengeluarkan lendir bahkan mungkin menjadi sesak nafas. Kemungkinan Anda memiliki alergi terhadap bulu halus atau debu.
            Alergi atau hipersensitivitas tipe 1 disebabkan oleh produksi antibodi jenis Immunobiology E. Alergen atau bahan-bahan penyebab alergi jenisnya bermacam-macam dan cara masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara misalnya: melalui saluran pernafasan, suntikan, atau kontak dengan kulit misalnya perhiasan maupun kosmetik.
            Alergi adalah respon sistem daya tahan tubuh secara berlebihan terhadap substansi yang biasanya tidak berbahaya. Menurut Profesor Sibylle Koletzko dari universitas Munich-Jerman, terjadi peningkatan yang signifikan angka penyakit gangguan sistem daya tahan tubuh, seperti penyakit alergi, dalam lima dekade terakhir ini. Kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia peningkatan berkisar 20%-30% atau meningkat empat kali lipat dari awal tahun 1960-an. Profesor Sibylle Koletzko adalah ahli Pediatric Gastroenterology and Hepatology Ludwig Maximillians University Munich, Jerman, ini juga menambahkan bahwa pada usia dini tanda-tanda reaksi alergi biasanya berupa infeksi kulit seperti ruam merah, dan juga gangguan saluran cerna seperti muntah. Dengan bertambahnya usia reaksi alergi utama adalah pada sistem pernafasan seperti Asma dan rhinitis.

PENYEBAB ALERGI
            Alergen sangat bervariasi. Serbuk tanaman, bulu binatang, makanan, debu, zat adiktif pada makanan. Susu sapi dan telur adalah makanan pencetus alergi di semua negara di Asia Tenggara, bahkan susu menjadi pencetus alergi utama di Hongkong dan Malaysia.
            Di Indonesia terdapat lima besar makanan pencetus alergi pada anak-anak yaitu: Crustacea (kepiting, udang), kacang, telur, ikan laut, susu sapi.
            Faktor penyebab alergi belum dapat dijelaskan dengan pasti seperti penyakit kanker. Namun bisa dihindari dengan mengatur pola makan dan gaya hidup. Menghindari paparan asap rokok selama kehamilan dan periode usia satu tahun pertama anak adalah salah satunya. Faktor genetik, anak yang lahir dari orang tua yang memiliki alergi angka kemungkinannya mencapai 40%-80%. Sangat penting bagi orang tua terutama kaum ibu untuk melakukan tindakan preventif pada masa kehamilan, kelahiran, maupun pada masa kanak-kanak karena jika kita memiliki alergi pada masa-masa itu maka pada saat dewasa resiko terkena alergi akan semakin besar.

ALERGI USIA DEWASA
            Gejalanya dapat melingkupi seluruh organ dan sistem fungsi tubuh. Keluhan alergi pada usia dewasa sudah mulai berkurang bila dibandingkan pada saat usia anak-anak. Tanda-tanda yang umum adalah sebagai berikut:
  1. Berat badan yang berlebihan atau sebaliknya, berat badan yang kurang ideal.
  2. Terjadi pembengkakan di sekitar mata, abdomen, tangan, pergelangan kaki.
  3. Kelelahan yang terus menerus dalam beberapa saat dan tidak dapat hilang meskipun telah cukup beristirahat.
  4. Denyut jantung menjadi cepat dan berdebar-debar biasanya setelah makan.
  5. Keluar keringat yang berlebihan walaupun sedang tidak berolah raga.

Hal-hal dibawah ini dapat dilakukan untuk mencegah alergi:
  1. Mengatur sirkulasi angin supaya kelembaban ruangan stabil.
  2. Menjaga kebersihan pakaian dalam kurun waktu tertentu.
  3. Membersihkan pekarangan atau lingkungan hidup.
  4. Konsultasi dengan dokter ahli Imunologi dan melakukan tes alergi untuk mengetahui jenis alergen yang harus dihindari.

PENYEBAB ALERGI
PEMICU ALERGI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Makanan
Infeksi (panas, batuk, pilek)
Genetik
Hirupan Udara/Debu
Aktivitas meningkat (menangis, tertawa, berlari)
Imaturitas Saluran Cerna (ketidakmatangan saluran cerna)
Kontak Kulit
Udara Dingin
Paparan (kontak terhadap penyebab alergi)
Obat-obatan
Udara Panas


Minuman Dingin


Stres


Gangguan Hormonal (kehamilan, menstruasi)


No comments: