ALERGI
Binatang
lucu ini memang luar biasa bila dielus-elus bulunya. Apakah Anda seorang
penggemar binatang kucing atau anjing? Tetapi Anda perlu waspada memelihara
binatang berbulu lebat seperti kucing atau anjing jika sering batuk-batuk atau
bersin-bersin dan hidung Anda mengeluarkan lendir bahkan mungkin menjadi sesak
nafas. Kemungkinan Anda memiliki alergi terhadap bulu halus atau debu.
Alergi
atau hipersensitivitas tipe 1
disebabkan oleh produksi antibodi jenis Immunobiology
E. Alergen atau bahan-bahan penyebab alergi jenisnya bermacam-macam dan cara
masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara misalnya: melalui saluran pernafasan,
suntikan, atau kontak dengan kulit misalnya perhiasan maupun kosmetik.
Alergi
adalah respon sistem daya tahan tubuh secara berlebihan terhadap substansi yang
biasanya tidak berbahaya. Menurut Profesor Sibylle Koletzko dari universitas
Munich-Jerman, terjadi peningkatan yang signifikan angka penyakit gangguan
sistem daya tahan tubuh, seperti penyakit alergi, dalam lima dekade terakhir
ini. Kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia peningkatan berkisar 20%-30% atau
meningkat empat kali lipat dari awal tahun 1960-an. Profesor Sibylle Koletzko
adalah ahli Pediatric Gastroenterology
and Hepatology Ludwig Maximillians
University Munich, Jerman, ini juga menambahkan bahwa pada usia dini
tanda-tanda reaksi alergi biasanya berupa infeksi kulit seperti ruam merah, dan
juga gangguan saluran cerna seperti muntah. Dengan bertambahnya usia reaksi
alergi utama adalah pada sistem pernafasan seperti Asma dan rhinitis.
PENYEBAB
ALERGI
Alergen
sangat bervariasi. Serbuk tanaman, bulu binatang, makanan, debu, zat adiktif
pada makanan. Susu sapi dan telur adalah makanan pencetus alergi di semua
negara di Asia Tenggara, bahkan susu menjadi pencetus alergi utama di Hongkong
dan Malaysia.
Di
Indonesia terdapat lima besar makanan pencetus alergi pada anak-anak yaitu:
Crustacea (kepiting, udang), kacang, telur, ikan laut, susu sapi.
Faktor
penyebab alergi belum dapat dijelaskan dengan pasti seperti penyakit kanker.
Namun bisa dihindari dengan mengatur pola makan dan gaya hidup. Menghindari
paparan asap rokok selama kehamilan dan periode usia satu tahun pertama anak adalah
salah satunya. Faktor genetik, anak yang lahir dari orang tua yang memiliki
alergi angka kemungkinannya mencapai 40%-80%. Sangat penting bagi orang tua
terutama kaum ibu untuk melakukan tindakan preventif pada masa kehamilan,
kelahiran, maupun pada masa kanak-kanak karena jika kita memiliki alergi pada
masa-masa itu maka pada saat dewasa resiko terkena alergi akan semakin besar.
ALERGI
USIA DEWASA
Gejalanya
dapat melingkupi seluruh organ dan sistem fungsi tubuh. Keluhan alergi pada
usia dewasa sudah mulai berkurang bila dibandingkan pada saat usia anak-anak.
Tanda-tanda yang umum adalah sebagai berikut:
- Berat badan yang berlebihan atau sebaliknya, berat badan yang kurang ideal.
- Terjadi pembengkakan di sekitar mata, abdomen, tangan, pergelangan kaki.
- Kelelahan yang terus menerus dalam beberapa saat dan tidak dapat hilang meskipun telah cukup beristirahat.
- Denyut jantung menjadi cepat dan berdebar-debar biasanya setelah makan.
- Keluar keringat yang berlebihan walaupun sedang tidak berolah raga.
Hal-hal dibawah ini
dapat dilakukan untuk mencegah alergi:
- Mengatur sirkulasi angin supaya kelembaban ruangan stabil.
- Menjaga kebersihan pakaian dalam kurun waktu tertentu.
- Membersihkan pekarangan atau lingkungan hidup.
- Konsultasi dengan dokter ahli Imunologi dan melakukan tes alergi untuk mengetahui jenis alergen yang harus dihindari.
PENYEBAB ALERGI
|
PEMICU ALERGI
|
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
|
Makanan
|
Infeksi (panas, batuk, pilek)
|
Genetik
|
Hirupan Udara/Debu
|
Aktivitas meningkat (menangis, tertawa,
berlari)
|
Imaturitas Saluran Cerna (ketidakmatangan
saluran cerna)
|
Kontak Kulit
|
Udara Dingin
|
Paparan (kontak terhadap penyebab alergi)
|
Obat-obatan
|
Udara Panas
|
|
|
Minuman Dingin
|
|
|
Stres
|
|
|
Gangguan Hormonal (kehamilan, menstruasi)
|
|
No comments:
Post a Comment