EBONY EYES by The Everly Brothers
On a weekend pass
I wouldn't have had time
To get home and marry that baby of mine
I wouldn't have had time
To get home and marry that baby of mine
So I went to the chaplain and he authorized
Me to send for my ebony eyes
My ebony eyes was coming to me
My ebony eyes was coming to me
From out of the skies on Flight 1203
In an hour or two
I would whisper “I do”To my beautiful ebony eyes
I would whisper “I do”To my beautiful ebony eyes
SPOKEN
The plane was way overdue so I went inside to the airlines
desk and I said “Sir, Iwonder why 1203 is so late?” He said “Aww, they probably
took off late or theymay have run into some turbulent weather and had to alter
their course.” I wentback outside and I waited at the gate and I watched the
beacon light from thecontrol tower as it whipped through the dark ebony skies
as if it were searching for(my ebony eyes.) And then came the announcement over
the loudspeaker—“Would those having relatives or friends on flight number 1203
please report to thechapel across the street at once.”
Then I felt a burning break deep inside
And I knew the heavenly ebony skies
Had taken my life's most wonderful prize
My beautiful ebony eyes If I ever get to heaven I'll bet
The first angel I'll recognize
She'll smile at me and I know she will be
My beautiful ebony eyes
Begitulah lirik atau syair lagu Ebony
Eyes yang dinyanyikan oleh kelompok The Everly Brothers pada pertengahan tahun
1961. Pengaruh lagu ini dalam ingatan saya luar biasa. Bayangkan tahun 1961 itu
saya belum lahir (saya lahir tahun 1974), namun kenangan lagu itu saya dengar
pertama kali sekitar tahun 1980 (ketika saya masuk TK). Kakak saya yang usianya
terpaut 9 tahun waktu itu suka sekali mendengarkan lagu dari The Everly
Brothers yang selalu ia putar saat belajar. Saya dapat ikut mendengarkannya
dengan baik waktu itu karena usia kakak-kakak saya yang lain terpautnya 20
tahun! Apabila mereka belajar bersama, saya pun ikut nimbrung sambil menggambar
atau kegiatan yang saya sukai yaitu koleksi mainan. Mereka semua penggemar lagu
Barat lama atau sering disebut Sweet Memories, Golden Memories.
Di jaman yang serba digital sekarang
ini, lagu-lagu tersebut sering diputar oleh ratusan stasiun radio dan ingatan
lama pun kembali mengalir dalam otak karena tanpa sadar nostalgia bersama lagu
itu hadir lagi seolah baru kemarin sore.
Otak Kanan kita yang mempunyai sifat Long Term Memory (ingatan jangka
panjang) bekerja tanpa kita perintahkan, begitu otak mendapatkan impuls yang sesuai dengan tugas
kerjanya. Otak Kanan ini bekerja selain menghadirkan kembali ingatan lama juga berfungsi kreativitas, imaginasi,
linear, dimensional, artistik, emosi, warna, ruang, waktu, dan visual.
Seperti
pengalaman di atas, ketika saya mendengarkan lagu-lagu lama otak menghadirkan
suasana yang sama ketika lagu itu pertama kali menyentuh emosi. Pada saat saya
belajar pun sampai sekarang ketika sebuah lagu lama mengalun, secara otomatis
ingatan saya kembali pada hal atau rumus atau gambar yang saya pelajari ketika
lagu itu muncul. Memang luar biasa kemampuan Otak Kanan kita.
Ketika
proses belajar sedang berlangsung ada beberapa tipe atau jenis manusia yang
terganggu dengan suara atau musik (audio) yang hadir saat itu, namun ada yang
lebih mudah belajar dengan melihat gambar atau visual dan bahkan banyak juga
jenis manusia yang belajarnya harus dengan jalan-jalan kian kemari sambil
meletakkan barang atau mainan sehingga terkesan berserakan. Namun itu semua
tergantung dari cara pembelajar itu menyerap informasi atau data yang sedang
dipelajari. Semuanya tidak ada yang salah.
Apabila
seseorang dalam belajar lebih mampu berkonsentrasi dengan diiringi suara musik
yang mengalun atau lagu yang diputar, gaya
belajar jenis ini disebut sebagai gaya
Auditori (suara). Gaya
belajar yang hanya dapat fokus bila melihat gambar atau objek bergerak disebut
sebagai gaya Visual (gambar). Sedangkan cara belajar
yang selalu bergerak-gerak atau berpindah-pindah sesekali ruangan tempat
belajarnya penuh berserakan aneka barang disebut gaya Kinestetik
(gerak). Untuk gaya
belajar kinestetik, orang dengan cara
belajar seperti ini dapat dengan mudah menemukan lokasi barang apa saja yang ia
letakkan atau pindahkan dengan mudah. Inilah kelebihan pembelajar dengan gaya kinestetik. Semua gaya
belajar tersebut diatas sangat bermanfaat tergantung dari jenis pembelajarnya.
Apabila Anda
menemui atau mempunyai anak yang suka belajar sambil mendengarkan musik
janganlah dimarahi karena memang itulah cara Tuhan memberikan kelebihan pada
manusia yang masing-masing berbeda antara manusia yang satu dengan manusia yang
lain. Tidak ada yang sama sekalipun manusia itu kembar identik.
Silakan share
pengalaman belajar Anda. Semoga bermanfaat!
No comments:
Post a Comment