Rutinitas
yang terus menerus terkadang membuat otak kita jadi jenuh,pikiran kadang kalut
dan emosional. Beberapa orang saya temui sedang duduk melihat teman-temannya
yang memancing di sungai Code, yang saat itu (Kamis, 26 Januari 2017) airnya
sedang keruh. Apakah mungkin mereka dapat ikan di air yang sedemikian keruh? Pertanyaan itu muncul begitu saja dari mulut
saya, tapi beberapa orang menanggapi dengan tertawa bahwa mereka hanya melihat
orang mancing dan itu saja yang membuat hati mereka bahagia, emosionalnya lepas
bebas. “Seperti kembali ke alam bebas.” Kata Pak Heru Santoso (63 tahun),
pensiunan Perum Angkasa Pura, yang setiap sore menjelang senja selalu
menyempatkan diri menonton orang mancing di seputar rumahnya, ledok Jogoyudan
Yogyakarta.
Apa
yang dicari? Begitu pertanyaan saya selanjutnya. Ada yang bilang untuk sekedar
mencari ide, melepas lelah setelah seharian beraktifitas kerja, menengok teman
atau sekedar mencari hiburan di sore hari. Murah dan Meriah! Itu jawaban dari para
penonton sambil sesekali tertawa terbahak-bahak melihat ulah para pemancing
yang jadi jagoan hari itu. Aneka humor segar selalu tercipta saat itu, mungkin
para pemancing yang menanggapi atau malah sebaliknya, dari pihak penonton yang
memberi umpan sebuah humor...saling sahut menyahut layaknya media sosial yang
memakan banyak biaya.
Begitulah
euforia menjelang senja di pinggiran sungai Code, Gondolayu, Yogyakarta yang
dapat menambah wawasan kebersamaan, cinta alam dan lingkungan serta menjalin
persahabatan yang lebih erat. Acara yang mudah, murah, dan meriah dari
masyarakat ledok Jogoyudan Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment