Monday, 13 February 2017

Pemilu Kada 2017





Pemilu Kada 2017

Hanya dalam hitungan beberapa hari ke depan, segenap masyarakat Indonesia akan melakukan pesta demokrasi yaitu pemilihan kepala daerah dan wakilnya.
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2017 ini ada 2 kabupaten/kota yang menyelenggarakan prosesi pemilihan yaitu kabupaten Kulon Progo dan Kota Yogyakarta.
Para petugas KPU maupun Bawaslu memiliki tugas dan tanggungjawab yang semakin berat menjelang acara tersebut dimulai, yaitu bimbingan teknis pelaksanaan pemungutan suara maupun pengawasan saat pemungutan suara.
Untuk DIY sendiri menurut pantauan Bawaslu Propinsi DIY dan KPU Provinsi DIY gemanya tidak seheboh DKI Jakarta. Di DIY ini keadaan justru sangat kondusif, entah karena masing-masing paslon (pasangan calon) kekuatannya di masyarakat relatif sama jumlah pendukungnya atau karena masyarakat sendiri enggan untuk menilai masing-masing Paslon karena memang telah terbukti banyak sekali pemimpin daerah yang tertangkap tangan atau berurusan dengan hukum.
Beberapa hal yang dapat menjadi acuan bagi masyarakat untuk memilih:
Kenali Visi dan Misi Paslon:
Apakah mereka benar-benar memperjuangkan aspirasi rakyat yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel atau masyarakat kelas dan golongan tertentu, yaitu sebagian masyarakat yang Paslon kenal sejak mereka menduduki sebagai pejabat publik. Sebagai contoh hotel-hotel banyak berdiri sehingga air sumur warga sekitar mengering dan lain-lain.
Rekam Jejak Paslon:
Rekam jejak atau Track Record adalah mirip dengan daftar riwayat hidup kalau kita akan melamar pekerjaan. Telitilah dengan seksama Paslon tersebut berurusan dengan hukum positif atau tidak. Jika berurusan dengan hukum positif lalu penyelesaiannya bagaimana? Jangan-jangan rekam jejaknya juga ikut nge-trek seperti Compact Disk sehingga tidak bisa dibuka.
Hati Nurani:
Jika kedua prioritas tersebut diatas sudah mepet/sengaja dipepetkan, cara terakhir yang paling mendekati 100% adalah mendengarkan suara hati nurani. Pilihlah Paslon yang disukai oleh hatimu!

Akhirnya seperti anjuran pemerintah yang berkuasa, jangan Golput karena Golput tidak akan membawa perubahan apapun.
Satu suara Anda akan merubah masa depan daerah selama 5 tahun ke depan. Inga...inga...!

CURHAT



CURHAT





Ada kalanya mencurahkan isi hati (Curhat) menjadi salah satu cara untuk mengurangi beban emosi yang kita hadapi sehari-hari. Apapun profesi dan latar belakang kehidupan sosial seseorang, tekanan emosional itu selalu ada. Dengan Curhat mereka berharap memperoleh jalan keluar, terbebas dari beban pikiran atau perasaan yang mengganjal saat itu. Namun tak jarang ketika kita curhat kepada sahabat justru menambah beban berat karena sahabat tersebut mengutarakan isi curhat kita kepada pihak lain secara tidak bertanggung jawab. Bila seorang sahabat sedang berbaik hati maka kita bisa curhat kepadanya, namun bila maksud hati kita itu sedang berbenturan karena terjadi konflik,  hal ini dapat mengakibatkan sesuatu yang kurang baik dikemudian hari.
Lalu apa yang harus dilakukan?

Pertama; carilah sahabat yang benar-benar dapat dipercaya untuk menyimpan rahasia isi hati Anda. Ini memerlukan waktu dan pengalaman yang bertahun-tahun lamanya. Percaya pada seseorang sangat sulit ditemukan, namun tidaklah mustahil bagi Anda yang mudah bergaul dan memiliki kemampuan hubungan interpersonal yang baik.

Kedua; cara ini paling mudah yaitu mencurahkan segala isi hati dan permasalahan kepada Tuhan, Sang Pencipta Kehidupan. Ia tidak jauh dari hati kita, hanya sejauh doa! Dia selalu mendengarkan kapan pun kita kehendaki. Dia adalah Setia, tidak membocorkan rahasia hidup kita dan yang pasti Dia selalu memberi kita kekuatan untuk menghadapi segala beban hidup dan penderitaan. Dialah Tuhan Yang Maha Cinta. “ Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu,” demikianlah firman-Nya.

MATA: Jendela Hati atau Jendela Ilmu Pengetahuan?



MATA: Jendela Hati atau Jendela Ilmu Pengetahuan?




Beberapa manusia yang memiliki indera penglihatan yang baik mungkin dapat mengatakan bahwa mata adalah jendela hati karena dengan penglihatan yang baik manusia dapat menikmati pemandangan alam yang indah-indah sehingga menyenangkan hati, atau ada yang mengatakan mata adalah jendela ilmu pengetahuan karena dengan memiliki indera penglihatan yang baik maka manusia dapat mencari ilmu pengetahuan setinggi-tingginya dengan cara membaca, melihat televisi dan beberapa media visual lainnya. Kedua pendapat itu tidak ada yang salah tergantung dari sudut mana kita memandang persepsi tersebut.
Namun bagi orang yang amemiliki kelainan indera penglihatan tentu kedua hal diatas mungkin tidak berlaku. Lalu apa yang dapat kita lakukan bila kita sendiri memiliki indera penglihatan yang kurang baik? Pemeriksaan medik mata yang dilakukan oleh dokter spesialis mata berbeda-beda bagi setiap penderita/pasien. Hal itu tergantung dari usia, riwayat kesehatan diri dan keluarga, juga faktor-faktor lain yang ada kaitannya dengan kelainan atau penyakit mata. Ilmu kedokteran modern yang mempelajari tentang mata adalah Ophthalmologi.

Riwayat Medik:
Pada pemeriksaan awal, seseorang akan ditanyakan tentang riwayat medik dan keluarga Anda. Pemerikasaan ini mencakup tentang kesehatan umum, riwayat alergi obat atau makanan yang sering dikonsumsi dan riwayat pembedahan oada mata. Selama pemerikasaan tersebut seorang pasien dimintai keterangan secara lengkap dan jujur. Apabila pasien tidak mampu berkomunikasi dengan baik atau kooperatif maka dapat diwakilkan pihak keluarga atau kerabat yang mengetahui keadaan pasien.

Pemeriksaan Mata:
1.      Pemeriksaan Tajam Penglihatan:
Tajamnya penglihatan atau kemampuan seorang pasien untuk melihat secara detail harus dengan menggunakan penglihatan sentral, yaitu pasien diminta untuk membaca huruf-huruf pada chart projector yang hurufnya semakin mengecil, umumnya memakai jarak sekitar 5-6 meter. Pemeriksaan tajam penglihatan dapat dilakukan tanpa kacamata atau dengan kacamata yang dimiliki pasien. Tajam penglihatan kanan dan kiri mungkin saja berbeda. Kelemahan tajam penglihatan pada satu mata bisa saja tanpa disadari.
Karena mata yang kuat mendominasi persepsi penglihatan,kelainan mungkin baru terbukti setelah pasienmemeriksakan diri. Bila pasien sudah memakai kacamata,kekuatan ukuran kacamata dapat diukur juga. Ukuran kacamata yang biasa dipakai oleh pasien merupakan data penting bagi dokter spesialis mata,meskipun kacamata itu jarang dipakai. Kelainan refraksi  dinyatakan apabila bayangan tidak terfokus dengan baik pada retina.

Kelainan Refraksi mencakup:
  1. Miopia atau Rabun Jauh, yaitu kabur apabila melihat benda-benda yang letaknya jauh.
  2. Hipermetropia atau rabun apabila melihat benda yang letaknya jauh maupun dekat.
  3. Astigmatisme yaitu distorsi penglihatan akibat sinar yang datang tidak dibiaskan secara seimbang pada saluran meridian.
  4. Presbiopia atau mata tua yaitu sulit memfokuskan objek dekat karena kelemahan akomodasi.

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan ukuran kacamata atau lensa kontak, antara lain dipakai alat yang disebut Foroptor  yaitu lensa uji terpasang kompak, dan tinggal putar saja untuk mengatur kekuatan lensanya. Lensa uji coba dapat pula dipasang pada sebuah bingkai uji coba untuk sebelumnya dilakukan pemeriksaan auto refraktometer  atau komputer refraksi untuk melihat besar nya kelainan refraksi secara objektif.


2.      Pemeriksaan Otot-Otot Mata:
Dengan pemeriksaan gerakan bola mata dapat diketahui ada tidaknya kelainan saraf otot penggerak mata, kelainan koordinasi atau mata juling. Gerakan mata normal tergantung dari fungsi dan kesehatan 12 buah otot bola mata, tiap-tiap mata memiliki 6 buah otot.
Di dalam mata terdapat pula otot yang amengatur gerakan orang-orangan mata atau pupil, otot ini dipariksa dengan melihat reaksi pupil terhadap rangsangan cahaya. Adanya reaksi pupil abnormal mungkin menunjukkan adanya kelainan syaraf mata.

3.      Pemerikasaan Tekanan Bola Mata Dengan Tonometer:
Pemeriksaan ini dikerjakan pada pasien dengan keluhan kecurigaan adanya gangguan tekanan bola mata pasien dengan menggunakan Tonometer Schiotz  bagi pasien yang berumur 40 tahun biasanya diperiksa tekanan bola matanya.

4.      Pemeriksaan Mata Luar:
Dokter spesialis mata melakukan observasi denga teliti mulai dari kelopak mata, kelenjar air mata, sistem pembuangan air mata, dan kesehatan disekitar mata.

5.      Pemeriksaan Mata Dengan Lensa Pembesar dan atau Biomikroskop:
Pada pemeriksaan biomikroskop ada seberkas cahaya diarahkan ke dalam mata dan dokter spesialis mata melihat dengan sebuah mikroskop khusus akan terlihat kornea, iris, lensa, korpus vitreum bagian depan secara rinci. Dengan mempergunakan alat ini adanya katarak sudah dapat dilihat sebelum mengganggu penglihatan.

6.      Pemeriksaan Oftalmoskopi :
Oftalmoskop adalah alat yang amemancarkan seberkas sinar ke dalam mata, memungkinkan seorang dokter spesialia mata memeriksa retina atau bagian belakang bola mata melalui pupil. Pemeriksaan Oftalmoskopi dan penafsiran hasil pemeriksaan ini merupakan bagian terpenting dari rangkaian pemeriksaan medik yang komprehensif. Dengan prosedur ini dapat dilihat gejala-gejala yang menunjukkan adanya retina lepas, glaukoma, tekanan darah tinggi, penyakit diabetes melitus (DM), tumor otak dan penyakit lainnya.

7.      Pemeriksaan Lapang Pandangan:
Dalam kondisi tertentu, dokter spesialis mata ingin memeriksa lapang pandangan (penglihatan perifier) pasien. Informasi yang didapatkan bermanfaat untuk menilai glaukoma dan tumor pada otak atau mata. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menentukan penyebab sakit kepala.

8.      Pemeriksaan Tambahan Lainnya:
Apabila dengan beberapa pemeriksaan di atas masih dianggap kurang untuk mendukung tegaknya diagnosis maka diperlukan beberapa pemeriksaan tambahan lainnya seperti: Synoptophore Steroskopi Test, Retinometer, Prisma Goneolens, USG Mata, Biometri, Foto Fundus, Foto Fundus Fluorescein Angiografi ( Foto FFA), laboratorium.

9.      Penafsiran Hasil Pemeriksaan :
Data yang didapat dari berbagai pemeriksaan mata akan dinilai dan ditafsirkan oleh dokter spesialis mata. Bila ditemukan adanya penyakit yang perlu ditangani secara medik maupun bedah, dokter spesialis mata mungkin akan menganjurkan pasien menjalani pemeriksaan lebih lanjut, memberikan resep obat, pembedahan dengan laser atau konvensional. Bila ditemukan kelainan refraksi yang perlu dikoreksi, dokter spesialis mata akan memberikan resep untuk mendapatkan kacamata atau lensa kontak. Jika pemeriksaan masih kurang kemungkinan besar pasien akan dirujuk ke rumah sakit lain, yang mempunyai peralatan yang lebih lengkap.


Sumber: RS Mata “DR Yap” dan berbagai sumber.


Saturday, 4 February 2017

REL



Jalan Berliku

Pada saat manusia memasuki usia dewasa, TUHAN datang dengan membawa Rel Kehidupan. Dengan cinta-Nya yang berkobar-kobar Ia berfirman:

TUHAN : “ Nak...kini engkau sudah dewasa. Pilihlah salah satu Rel Kehidupan yang akan kau tempuh!”

Manusia: “Aku akan memilih Rel yang lurus saja ya TUHAN, supaya jalan kehidupanku terbentang lurus. ”

TUHAN : “ Tidak Anak-Ku...Rel yang Lurus ini sudah dipesan oleh banyak orang. Pilihlah yang lain saja yang banyak kelokannya! ”

Manusia : “ Tapi Tuhan....jika berkelok-kelok tentu aku akan bersusah payah untuk sampai kepadaMu! ”

TUHAN: “ Memang anak-Ku, Rel Kehidupan itu akan berkelok-kelok dan berbatu-batu. Namun Aku akan menemanimu hingga akhir. Aku akan memberi kamu kekuatan untuk menjalaninya. Setelah kelokan terakhir, jalan itu hanya lurus saja! Aku telah menantimu dengan segenap CINTA-KU! ”



PARKIR


Jangan Meremehkan Pekerjaan


   
Ketika saya parkir motor di jalan Margo Utomo (Jl. Pangeran Mangkubumi) Yogyakarta, seorang tukang parkir dengan ramah menyapa saya dan menyodorkan karcis parkir. Setelah urusan selesai beberapa saat kemudian, saya menyempatkan diri untuk bertanya kepada Bapak tukang parkir ini.
Namanya Bapak Markiyo Marnomiharjo (65 tahun). Ia mengaku menjadi tukang parkir di daerah jalan Margo Utomo tersebut sekitar 40 tahun yang lalu. Wow...luar biasa! Kataku dalam hati. Beliau bercerita tentang suka dukanya menjadi tukang parkir lebih dari separo umurnya. Ternyata dari cerita panjangnya tersebut, saya mempunyai kesimpulan bahwa Pak Markiyo, demikian panggilan akrabnya, merasa bahagia sekali menempuh pekerjaan yang digelutinya selama lebih dari 40 tahun ini. Tidak disangka bahwa penghasilan parkir ini lebih kurang sekitart Rp. 100.000,- setiap hari, itupun jika hari tidak hujan dan dalam suasana biasa alias tidak pada masa liburan. Saya jadi terheran-heran sendiri, mengapa banyak orang yang mengejar pendidikan tinggi tidak dapat mencari pekerjaan yang gajinya diatas Pak Markiyo ini?
Beliau mengakui bahwa ia hanyalah tamatan SD dan anak-anaknya yang berjumlah 4 orang itu menempuh pendidikan formal tertinggi SMA, dan mereka semua meniru jejak sang ayah menjadi juru parkir (Jukir) yang menyebar di beberapa tempat di Jogja ini. Penghasilan dari profesi ini, yang kadang-kadang diremehkan oleh kalangan masyarakat pada umumnya, sangat menggiurkan. Apalagi bagi orang yang berdomisili di kota Jogja. Di kota ini biaya hidup relatif murah, suasana nyaman dan membuat perasaan jadi tenteram. Lain halnya jika kita pernah hidup di kota besar semacam Jakarta, dapat Anda bayangkan sendiri.
Ketika ditanya tentang  gaya hidupnya, Pak Markiyo ini sudah memiliki rumah tinggal sendiri di Jogoyudan, tidak jauh dari tempanya bekerja. Beliau tidak pernah hidup berfoya-foya, selalu sederhana, dan mengedepankan dialog kekeluargaan bila bersama anak-anaknya maupun masyarakat sekitar. “ Pekerjaan adalah doa saya kepada Tuhan yang paling sederhana, Mas.” Katanya.
Dari hasil parkir itu, anak-anaknya sudah memiliki kendaraan sepeda motor keluaran terbaru dan mereka membeli secara tunai atau cash.
Pak Markiyo menjelaskan kepada saya bahwa hidup itu sudah diatur oleh Tuhan, dan kita hanya berusaha untuk menjalaninya saja. Suka duka selalu ada dan itu yang membuat mental manusia menjadi terasah dan kuat. Saat menghadapi musibah, Tuhan selalu menolong dengan memberikan jalan keluar atau bahkan dengan mukjizat. Beliau berpendapat bahwa kecerdasan manusia itu banyak dan cenderung lebih kuat bila berada dalam situasi dan kondisi tertentu. Misal seorang petani akan selalu niteni atau memperhatikan dengan seksama ketika pertumbuhan tanaman yang ia rawat itu tumbuh wajar atau justru terserang penyakit. Seorang nelayan atau pemancing pasti memiliki kepekaan alami ketika melihat pergerakan arus dan warna atau suhu air, sehingga mereka tahu di lokasi manakah ikan-ikan senang bergerombol. Nah, inilah yang menjadi kunci sukses seseorang dalam mengarungi hidup.
Setelah berbicara panjang lebar, saya jadi ingat sebuah buku atau tulisan akademik yang berjudul Kecerdasan Ganda, yang dalam bahasa Inggris Multiple Intelligence karya Howard Gardner (1982). Kecerdasan ganda tersebut terdiri atas:


1.           Kecerdasan Matematis, kecerdasan yang relatif banyak dimiliki oleh para ilmuwan bidang sains dan teknologi.
2.        Kecerdasan Musikal, kecerdasan yang relatif banyak dimiliki oleh para musisi, artis atau seniman bidang vokal atau akustik.
3.            Kecerdasan Visual Spasial, kecerdasan yang relatif dimiliki oleh para perancang seni grafis, dekoratif, fashion, fotografer, arsitek dan teknik sipil.
4.            Kecerdasan Kinestetik, kecerdasan yang relatif dimiliki oleh para atlet, pekerja struktur bangunan.
5.     Kecerdasan Interpersonal, kecerdasan yang relatif dimiliki oleh para negosiator, komunikator, motivator, psikolog, ahli hukum.
6.       Kecerdasan Linguistik, kecerdasan yang relatif dimiliki oleh ahli bahasa atau penterjemah, editor, wartawan, sastrawan, politikus, kritikus seni sastra, pengarang buku, penulis lagu atau naskah film.
7.         Kecerdasan Intrapersonal (hampir mirip dengan interpersonal), yaitu kecerdasan yang relatif dimiliki oleh motivator kejiwaan, psikolog, diplomat, advisor, filsuf.
8.       Kecerdasan Naturalis, kecerdasan yang relatif dimiliki oleh petani, nelayan, perangkai bunga, dekorator seni taman.
9.           Kecerdasan Eksistensial, kecerdasan yang relatif dimiliki oleh para religius seperti rohaniwan, filsuf.
 



Pembaca yang budiman, begitulah sedikit wawasan yang saya dapat dari Pak Markiyo Marnomiharjo yang menekuni pekerjaannya sebagai anugrah indah dalam hidupnya. Meskipun kadang masyarakat awam atau bahkan saya sendiri menganggap remeh pekerjaan tersebut, namu dari sisi ekonomi jauh berada diatas rata-rata pandangan orang tentang profesi juru parkir atau tukang parkir.
Mungkin kita sering menjumpai seseorang yang profesinya dianggap remeh namun nilai ekonomisnya tinggi. Tidaklah mengherankan jika jaman sekarang banyak sarjana lulusan perguruan tinggi ternama yang justru tertarik dengan bidang pekerjaan ini.