Tosan Aji
Petunjuk singkat siraman Tosan Aji
1. Tujuan siraman Tosan Aji
Secara singkat siraman Tosan Aji bertujuan untuk mengawetkan bilah Tosan Aji sehingga tetap utuh, dan mengeluarkan keindahan pamor pada Tosan Aji sehingga perbawa pada Tosan Aji dapat terlihat lebih sempurna.
2. Bahan dan alat
Bahan-bahan yang digunakan adalah:
A. Air: yang terbaik adalah air sumur/air tanah karena air PDAM mengandung kaporit.
B. Air Perasan Jeruk Nipis/Pecel (citrus aurantifolia) berfungsi untuk menghilangkan karat dan melarutkan warangan. Yang terbaik adalah Jeruk Pecel Jawa, bukan Lemon/Bangkok. Kupaslah kulitnya sebelum diperas,karena kulit jerukmengandung minyak yang dapat mengganggu proses siraman. Jangan diencerkan dengan air!
C.Warangan/Arsen; BERACUN:berguna untuk mengawetkan Tosan Aji dan mengeluarkan pamor. Yang terbaik adalah warangan alam,berwarna merah jingga berbentuk kristal,namun sulit dicari dipasaran dan harganya mahal. Sebagai pengganti, dipakai warangan kimia yaitu Arsenic Trioxide (As2O3) yang dapat dibeli ditoko bahan kimia. Tumbuk halus warangan dan campurkan dengan 1 sendok teh bubuk warangan dengan 100cc air jeruk nipis. Endapkan minimal semalam untuk hasil yang terbaik.
D. Air Kelapa: berguna untuk menghilangkan karat yang membandel pada Tosan Aji yang sangat kotor.
E. LERAK: berguna untuk menghilangkan sisa minyak lama,sebagai pengganti dapat digunakan sabun.
F. Minyak Pusaka: berguna untuk meminyaki Tosan Aji supaya tidak mudah berkarat. Merupakan campuran minyak kelapa dengan bibit minyak wangi(cendana,melati,mawar,dll). Minyak kelapa mudah menimbulkan jamur karena itu sebagai penggantinya sering dipakai minyak mesin jahit SINGER atau oli mesin yang encer (SAE 10).
Alat yang digunakan:
1. Kuas 2 buah: 1 untuk manguaskan warangan, yang lain untuk menguaskan minyak. Jangan mencampurkan kuas yang dipakai untuk mewarangi dengan kuas untuk meminyaki.
2. Sikat : untuk membersihkan dan memulihkan Tosan Aji.
3. BLANDONGAN/telawah: untuk merendam Tosan Aji yang telah berkarat.
4. Kain lap: untuk mengeringkan bilah. Kain harus halus terbuat dari kapas atau bias dipakai Kanebo yang biasanya dipakai untuk mengeringkan kotoran dan air pada kendaraan.
3. Pelaksanaan siraman:
Tahap-tahap pelaksanaan siraman Tosan Aji terdiri dari tahap persiapan,memulihkan Tosan Aji,mewarangi dan memberi minyak.
Tahap-tahap pelaksanaan siraman Tosan Aji terdiri dari tahap persiapan,memulihkan Tosan Aji,mewarangi dan memberi minyak.
Persiapan:
pada tahap ini,sisa minyak lama dan karatyang tebal dihilangkan. Gunakanlah Lerak atau sabun untuk menghilangkan minyak. Bila karat pada bilah sangat tebal,rendamlah Tosan Aji dengan air kelapa dalam telawah/blandongan. Usahakan agar seluruh bilah dapat terendam semuanya. Biarkan Tosan Aji direndam selama semalam. Sikat bilah Tosan Aji yang telah direndam,dan apabila karat dipermukaan bilah masih tebal lanjutkan perendamannya, tetapi selalu dilihat dan sikatlah setiap hari. Merendam bilah Tosan Aji dalam air kelapa yang terlalu lama dapat merusakkan bilah Tosan Aji, karena itu lanjutkan perendaman hanya bila dianggap perlu saja. Perendaman juga dapat dilakukan bila warangan lama sulit untuk dihilangkan.
pada tahap ini,sisa minyak lama dan karatyang tebal dihilangkan. Gunakanlah Lerak atau sabun untuk menghilangkan minyak. Bila karat pada bilah sangat tebal,rendamlah Tosan Aji dengan air kelapa dalam telawah/blandongan. Usahakan agar seluruh bilah dapat terendam semuanya. Biarkan Tosan Aji direndam selama semalam. Sikat bilah Tosan Aji yang telah direndam,dan apabila karat dipermukaan bilah masih tebal lanjutkan perendamannya, tetapi selalu dilihat dan sikatlah setiap hari. Merendam bilah Tosan Aji dalam air kelapa yang terlalu lama dapat merusakkan bilah Tosan Aji, karena itu lanjutkan perendaman hanya bila dianggap perlu saja. Perendaman juga dapat dilakukan bila warangan lama sulit untuk dihilangkan.
Memutihkan Tosan Aji:
merupakan inti dari siraman. Pada tahap ini,warangan lama serta bibit-bibit karat dihilangkan,sehingga bilah Tosan Aji menjadi putih bersih.
Setelah minyak dan tumpukan karat hilang,maka proses memulihkan bilah dapat dilakukan. Keringkanlah bilah terlebih dahulu,kemudian ambil sikat dan sikatlah bilah Tosan Aji dengan merata. Setelah air jeruk merata di permukaan bilah,diamkan bilah hingga berwarna kuning kehijauan. Pada saat didiamkan,usahakan tidak ada sesuatu yang melekat/menempel pada permukaan bilah. Untuk itu bilah dapat disenderkan berdiri pada rak/jlagrag atai dinding,atau dengan posisi lain yang lebih memungkinkan. Setelah warna kuning kehijauan merata pada bilah,sikatlah bilah perlahan-lahan tetapi pandes. Diamkanlah akembali bilah Tosan Aji hingga kembali kuning kehijauan dan merata. Kemudian sikatlah kembali perlahan-lahan. Bila bilah atelah menjadi kering,tambahkanlah air jeruk nipis secukupnya saja. Ulangi terus proses ini hingga seluruh sisa waranga lama dan bibit karat hilang dan bilah menjadi putih seperti alumunium/stainless steel. Setelah bilah dianggap cukup bersih,siramlah dengan air dan sikatlah permukaan bilah hingga sisa air jeruk nipis benar-benar hilang dan keringkanlah bilah dengan lap halus/kanebo.
merupakan inti dari siraman. Pada tahap ini,warangan lama serta bibit-bibit karat dihilangkan,sehingga bilah Tosan Aji menjadi putih bersih.
Setelah minyak dan tumpukan karat hilang,maka proses memulihkan bilah dapat dilakukan. Keringkanlah bilah terlebih dahulu,kemudian ambil sikat dan sikatlah bilah Tosan Aji dengan merata. Setelah air jeruk merata di permukaan bilah,diamkan bilah hingga berwarna kuning kehijauan. Pada saat didiamkan,usahakan tidak ada sesuatu yang melekat/menempel pada permukaan bilah. Untuk itu bilah dapat disenderkan berdiri pada rak/jlagrag atai dinding,atau dengan posisi lain yang lebih memungkinkan. Setelah warna kuning kehijauan merata pada bilah,sikatlah bilah perlahan-lahan tetapi pandes. Diamkanlah akembali bilah Tosan Aji hingga kembali kuning kehijauan dan merata. Kemudian sikatlah kembali perlahan-lahan. Bila bilah atelah menjadi kering,tambahkanlah air jeruk nipis secukupnya saja. Ulangi terus proses ini hingga seluruh sisa waranga lama dan bibit karat hilang dan bilah menjadi putih seperti alumunium/stainless steel. Setelah bilah dianggap cukup bersih,siramlah dengan air dan sikatlah permukaan bilah hingga sisa air jeruk nipis benar-benar hilang dan keringkanlah bilah dengan lap halus/kanebo.
Pada saat pertama kali menyikat dengan jeruk dan didiamkan,seringkali bilah menjadi hitam. Bila hal itu terjadi,jangan panic,biarkan saja bilah menjadi hitam untuk kemudian menjadi kuning kehijauan. Bila Anda menambahkan air jeruk ketika bilah menjadi hitam,justru bilah Tosan Aji akan semakin hitam dan makin sulit untuk diputihkan!
Mewarangi:
setelah bilah Tosan Aji diputihkan dengan baik,proses selanjutnya adalah mewarang. Dengan mewarangi secara benar,bilah Tosan Aji akan tahan terhadap karat dan indah karena pamor yang berwarna putih akan terlihat kontras dengan besi Tosan Aji yang berwarna hitam karena warangan.
setelah bilah Tosan Aji diputihkan dengan baik,proses selanjutnya adalah mewarang. Dengan mewarangi secara benar,bilah Tosan Aji akan tahan terhadap karat dan indah karena pamor yang berwarna putih akan terlihat kontras dengan besi Tosan Aji yang berwarna hitam karena warangan.
Untuk mewarangi bilah Tosan Aji,peganglah bilah pada bagian besinya. Celupkan ujung kuas kedalam larutan warangan,kemudian sapukan warangan secara merata pada permukaan bilah dengan kuas tersebut. Setelah merata,biarlah bilah dalam posisi berdiri,sehingga kelebihan warangan akan segera menetes ke bawah dan bilah sedikit demi sedikit menjadi keabu-abuan. Setelah warna keabu-abuan merata,segera siram bilah Tosan Aji dengan air dan sikatlah hingga sisa warangan hilang. Keringkanlah bilah dan ulangi kembali pemberian warangan hingga didapat warna hitam yang diinginkan. Kemudian keringkanlah bilah dengan kain lap dan angin-anginkanlah hingga kering.
Bila proses memutihkan dan mewarangi Tosan Aji dilakukan dengan baik,akan didapatkan bilah yang bersih dari karat,pamor yang tampak kontras dengan bilah dan terlihat indah serta tahan terhadap serangan karat/oksidasi.
Kegagalan yang sering terjadi dalam proses mewarangi biasanya adalah belang(warna hitam tidak merata) ngadal ijo(bilah menjadi hitam kehijauan) atau gosong (terlalu hitam sehingga pamor juga ikut hitam). Bila hal itu terjadi,maka proses siraman sebaiknya diulangi kembali beberapa hari kemudian.
Untuk dapat melakukan siraman dengan baik diperlukan latihan dan pengalaman. Selain kesabaran dan konsentrasi yang tinggi.
Meminyaki Tosan Aji:
setelah Tosan Aji benar-benar kering,tahap terakhir adalah meminyaki Tosan Aji dengan minyak pusaka. Minyakilah Tosan Aji dengan kuas khisis untuk meminyaki. Sapukan minyak tipis-tipis pada permukaan bilah,jangan terlalu tebal. Minyak yang berlebihan dapat merusak warangka/sarung Tosan Aji. Setelah diminyaki,jangan segera memasukkan Tosan Aji ke dalam warangka tetapi angina-anginkanlah dahulu sehingga agak kering dan minyak yang berlebih menjadi hilang.
setelah Tosan Aji benar-benar kering,tahap terakhir adalah meminyaki Tosan Aji dengan minyak pusaka. Minyakilah Tosan Aji dengan kuas khisis untuk meminyaki. Sapukan minyak tipis-tipis pada permukaan bilah,jangan terlalu tebal. Minyak yang berlebihan dapat merusak warangka/sarung Tosan Aji. Setelah diminyaki,jangan segera memasukkan Tosan Aji ke dalam warangka tetapi angina-anginkanlah dahulu sehingga agak kering dan minyak yang berlebih menjadi hilang.
Beberapa Tips Siraman dan perawatan Tosan Aji:
1.Persiapkanlah seluruh bahan dan alat yang diperlukan sebelum melaksanakan siraman sehingga dapat melakukan siraman dengan tenang dan lancar.
2.Lakukan proses memutihkan pada malam hari atau dini hari sebelum matahari terbit,karena sinar matahari menyebabkan air jeruk nipis cepat kering sehinggsa proses memutihkan menjadi sulit.
3.Lakukan proses mewarangi pada pagi sampai siang hari,karena reaksi warangan pada bilah dipengaruhi oleh sinar matahari. Matahari di sore hari kurang baik untuk mewarangi.
4.Carilah tempat mewarangi yang cukup terkena sinar matahari tetapi tidak langsung,serta cukup mendapat angina untuk mencegah uap warangan terhirup kita yang sangat berbahaya bagi kesehatan terutama organ pernafasan seperti paru-paru dan organ yang berlendir seperti mata dan hidung.
5.Gunakanlah minyak pusaka yang encer untuk mencegah tertutupnya pori-pori bilah dan mencegah bilah cepat kotor.
No comments:
Post a Comment